Rabu, 31 Oktober 2012

beberapa cara perawatan pada penderita Diabetes Mellitus


Berikut ini beberapa perawatan yang dilakukan penderita diabetes.
  1. Lakukan Diet
    • Diet merupakan usaha mengendalikan kadar gula dalam darah dengan cara mengurangi jumlah konsumsi kalori dan gula sehingga diabetes Anda menjadi terkontrol dengan baik.
    • Dalam menjalankan diet, Anda ikuti saran yang telah diberikan dokter atau ahli gizi. Konsultasikan pula jenis makanan yang boleh Anda makan dan makanan yang harus dihindari.
    • Kunci utama dalam diet diabetes yaitu memilih karbohidrat yang aman yaitu bahan makanan yang belum diproses seperti sayur, buah, kacang dan sereal. Bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat yang memerlukan sedikit insulin, kaya serat dan mengandung antioksidan alami serta efektif dapat memperbaiki retensi insulin.
    • Dalam diet diabetes, Anda juga perlu mengatur penyerapan gula oleh tubuh agar tidak terjadi kelebihan di dalam darah. Caranya yaitu dengan memilih karbohidrat kompleks yang banyak mengandung serat dan rendah kolesterol. Tingginya kandungan serat dapat memperlambat penyerapan gula darah ke dalam pembuluh darah sekaligus mengurangi kadar kolesterol darah.
    • Makanlah di waktu lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Dengan demikian insulin dapat bekerja lebih optimal dalam menahan laju kelebihan gula dalam darah.
  2. Lakukan tes darah secara rutin
    • Dengan menggunakan glukometer, Anda dapat mengukur kadar gula darah secara mandiri di rumah. Caranya yaitu dengan menusuk jari dengan jarum kecil yang dinamakan lanset. Darah yang keluar, Anda tempelkan pada strip tes. Dalam 30 – 45 detik hasilnya akan terbaca.
    • Dari hasil tes tersebut dapat Anda gunakan sebagai patokan dalam mengatur jumlah asupan makan, aktivitas, atau obat-obatan untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang normal.
    • Bagi penderita type 2 diabetes, lakukan tes darah ini sebanyak 1-3 kali sehari, yaitu ketika bangun tidur, sebelum makan dan sebelum tidur.
    • Konsultasikan dengan dokter mengenai penetapan tujuan kadar gula darah Anda agar kelebihan gula darah dapat tetap terkendali.
  3. Lakukan olahraga secara rutin
    • Bagi penderita diabetes, olahraga dan diet merupakan kombinasi yang tepat dalam mengontrol kadar gula darah sehingga tingkat penderitaannya tidak lagi tergantung pada obat.
    • Bagi penderita type 2 diabetes olahraga dapat bermanfaat merangsang pengaktifan produksi insulin dan menjadikan insulin dapat bekerja lebih efisien.
    • Dengan olahraga secara teratur, selain dapat menurunkan berat badan juga dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol, menghindari resiko penyakit jantung.
    • Jenis olahraga yang disarankan bagi penderita diabetes adalah aerobik, yaitu kegiatan latihan fisik secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Latihan aerobik yang dapat dilakukan yaitu jogging, jalan kaki, bersepeda dan berenang.
    • Bagi penderita diabetes yang menggunakan suntik insulin, periksalah kadar gula dalam darah sebelum dan sesudah latihan.
         Minumlah Obat Diabetes
           Dokter akan memberikan Anda obat antidiabetes, jika diet dan olahraga dapat               membantu dalam mengontrol kadar glukosa darah.
  • Biguanid (metformin)
    • Obat ini bekerja mengurangi produksi glukosa hati dan memperbaiki ambilan glukosa dari jaringan, membantu otot dan sel-sel lemak dan hati menyerap kelebihan glukosa dari aliran darah sehingga akan menurunkan kadar gula darah.
    • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita yang mempunyai gangguan fungsi hati dan ginjal, penderita hipoksia jaringan
  • Sulfonyl ureas
    • Obat ini bekerja memicu sel-sel beta pankreas untuk membuat lebih banyak insulin.
    • Obat ini cocok untuk penderita type 2 diabetes karena kelebihan berat badan. Namun tidak cocok untuk penderita diabetes karena usia lanjut karena dapat menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah).
    • Ada 6 golongan obat yang termasuk dalam sulfonyl ureas yaitu glibenklamida, glibenklamida micronized, glikasida, glikuidon, glipisida, glimepirida dan klorpromida.
  • Thiazolidinediones (seperti rosiglitazone)
    • Obat ini bekerja pada otot, lemak dan hati untuk menghambat pelepasan gula dari jaringan adiposa. Jadi ketika insulin diproduksi, otot, sel-sel lemak dan hati akan menyerap kelebihan gula darah.
      Obat jenis rosiglitazone tidak boleh diberikan pada penderita yang mempunyai komplikasi penyakit jantung.
  • Meglitinides (termasuk repaglinide dan Nateglinide)
    • Obat ini mempunyai prinsip kerja yang hampir sama dengan jenis sulfonyl ureas yaitu memicu pankreas untuk membuat lebih banyak insulin sebagai respon terhadap kelebihan gula darah.







3.  Pengobatan DM

Pengelolaan DM memerlukan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi  non-obat  dan  terapi  obat  (Anonim,  2005).  Terapi  obat  pada  prinsipnya diberikan   jika   penerapan   terapi   non-obat   yang   telah   dilakukan   tidak   dapat mengendalikan  kadar  glukosa  darah  sebagaimana  yang  diharapkan  (Subardi  dan Yunir, 2006).
a.     Terapi tanpa obat

1)  Pengaturan diet

Tujuan    pokok     pelaksanaan    diet     penderita    diabetes     adalah     mengurangi hiperglikemia, mencegah hipoglikemia pada pasien yang mendapatkan pengobatan dengan insulin, dan mengurangi resiko komplikasi terutama penyakit kardiovaskuler (Rimbawan  dan  Siagian,  2004).  Penurunan  berat  badan  telah  dibuktikan  dapat mengurangi resistensi insulin  dan memperbaiki respon sel-sel β terhadap stimulus glukosa (Anonim, 2005).
2)  Olah raga

Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Olah raga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh  dan juga meningkatkan penggunaan glukosa (Anonim, 2005). Dianjurkan olah raga teratur, 3-4   kali tiap minggu selama ± 0,5 jam yang sifatnya sesuai CRIPE (Continous, Rhythmical,  Interval,  Progressive, Endurance training) (Anonim, 2001).






b.     Terapi obat

Antidiabetika digunakan sebagai pengobatan DM ada dua jenis, yaitu (Anonim,

2000):

1)  Insulin

Insulin adalah suatu hormon polipeptida yang dihasilkan oleh sel dari pulau Langerhans  dan  merupakan  kelompok  sel  yang  terdiri  dari  1%  masa  pankreas (Rimbawan dan Siagian,  2004). Dosis insulin dinyatakan dalam unit (U). Sediaan homogen  human  insulin   mengandung   25-30  UI/mg.  Insulin   diberikan   secara subkutan  dengan  tujuan  mempertahankan  kadar  gula  darah  dalam  batas  normal sepanjang hari yaitu 80-160 mg% setelah makan. Untuk pasien usia di atas 60 tahun batas ini lebih tinggi yaitu puasa kurang dari  150 mg% dan kurang dari 200 mg% setelah   makan.   Insulin   dapat   segera   diberikan   dalam   keadaan   dekompensasi metabolik  berat,  misalnya  ketoasidosis,  stress  berat,  berat  badan  yang  menurun
dengan cepat, adanya ketonuria (Anonim, 2006a).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar